Pernahkah teman-teman ngefans dengan teman sekelas? Lalu karena mereka bukan artis atau orang penting teman-teman jadi malu untuk mengutarakan pujian? Kebetulan saya tipe orang pemalu (lebih tepatnya malu-maluin), kadang perlu waktu berjuta-juta tahun untuk mengucapkan satu kata pujian kepada orang yang saya kagumi. Hingga suatu ketika saya mendapat ide untuk memuji dengan kesan bercanda sehingga tidak terlalu malu. Puitis, romantis, tapi lucu, itulah kata-kata yang sering saya buat, berkatnya saya lebih bisa mengekspresikan perasaan yang dibumbui sedikit candaan. Oke, cukup curcolnya, langsung saja ini dia beberapa puisi (atau lebih tepatnya kata-kata) yang saya buat :
1. MALAM KELAM
Rintik-rintik hujan basahi dinding transparan
Kemilau cahya lentera terangi kehampaan
Meski relung jiwa penuh kekosongan
Dan kegelapan bersemayam dikiri dan kanan
Pikiranku terus terpaku pada bayangmu
Desahan angin berbaur dg detak jantungku
Baru kusadari tiada yang tersisa lagi
Baru kusadari tiada yang tersisa lagi
Tk pernah kubayangkan kau akan setega ini
Kau merenggut semuanya dariku
Kuberanikan diri tuk tapaki jalan yg kau lalui
Lalu kuteriakkan MALING!!!
Lalu kuteriakkan MALING!!!
2. MENGEJAR LANGKAHMU
Terduduk aku di atas lantai kaca
Menunduk lesu karna hilang asa
Dengan ditemani mentari malam
Ku tengok kembali ruang kosong itu
Lantas kuputuskan tuk berdiri
Sembari menatap bayang yang tak acuh
Tanpa ku sengaja ku melihat secerca cahaya
Cahaya hidup, yang telah lama kucari
Ku tapaki jalan penuh lubang
Dg menahan rasa sakit tak terelakkan
Ku panggil-panggil dirimu
Namun tak sekalipun kau toleh ke arahku
Nafas yg kian tak sanggup kutarik lagi
Saat itu akhirnya kau berhenti
Kata-kata yang terus terucap ini
Kan ku ucapkan yang terakhir kali
WOE SENDAL KITA KETUKER!
3.TEMAN (??)
Kala mentari masih ingin bersembunyi
Hijau bumi berselimutkan air suci
Sang kabut pun juga belum menepi
Namun jalan slalu siap kulewati
Bias cahya elok menembus jendela kelas
Bersamanya nampak sinar menyilaukan
Kaki ini seakan melangkah tnp perintah
Kemudian berhenti tepat di seberangmu
Wajah samping yang begitu indah
Pena dan hasta yang seakan menyatu
Membuat dadaku berdebar kencang
Bersama rona yang terpancar di wajahku
Ku kumpulkan keberanian
Tuk genggam tangan hangatmu
Dan kukatakan "PIJAM PR MU BOLEH?"